Pertemuan 14
Investasi dan Penanaman Modal
1. Investasi
Banyak factor yang mempengaruhi
tingkat investasi dalam perekonomian suatu Negara, beberapa di antaranya adalah
:
1. Prospek
perekonomian di masa yang akan datang
2. Keuntungan
yang dicapai perusahaan
3. Perubahan
dan perkembangan teknologi
4. Kestabilan
perekonomian Negara
5. Tingkat
suku bunga
Investasi sendiri
didalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan
besar-kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda
investasinya. Dengan kata lain, perubahan sedikit saja dalam investasi, akan
menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan presentase/jumlah yang jauh
lebih besar.
2. Penanaman
Modal Dalam Negeri
Dari pelita ke pelita berikutnya,
komposisi penanaman modal dalam negeri telah mengalami pergeseran prioritas.
Jika pada pelita I dan II, industry kecil masih mendominasi, maka pada pelita –
pelita berikutnya investasi dan penanaman modal ini mulai di arahkan pada usaha
untuk :
1. Memperkokoh
struktur industry dalam negeri secara umum, dengan memprioritaskan industry
yang mampu mengolah bahan baku, modal, serta penunjang.
2. Prioritas
juga di tujukan kepada industry agar mampu menciptakan mesin-mesin produksi
sendiri.
3. Di
arahkan pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
4. Dapat
menyebar ke wilayah pulau jawa, agar pembangunan dapat lebih merata di seluruh
wilayah Indonesia.
3. Penanaman
Modal Asing
Secara makro proses kemajuan
ekonomi suatu Negara akan semakin lancer jika tingkat tabungan masyarakat mampu
mengimbangi kebutuhan investasi yang akan di lakukan. Jika yang terjadi adalah
tabungan masyarakat lebih sedikit, maka di perlukan peran sector swasta luar
negeri/asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.
Salah satu ukuran untuk menjelaskan
hal ini, dapat di gunakan model pertumbuhan ekonomi yang di kemukakan oleh
Harrod - Domar dengan mengatakan bahwa :
g = s /k atau s = g x
k, dimana :
g = laju pertumbuhan
pendapatan nasional
s = singkat hubungan
masyarakat
k = tingkat
pertumbuhan capital output rasio
jadi
jika di ketahui keinginan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 8%, sedangkan
capital output rasionya adalah 2, maka tingkat tabungan masyarakat yang di
butuhkan agar tidak terjadi gap haruslah sebesar 16%. Sehingga jika tabungan
masyarakat hanya senilai 10%, maka masih di butuhkan sumber modal dari luar
negeri sebesar kekurangannya, yakni sebesar 6%.
|
Referensi :
Buku Perekonomian Indonesia
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar