Jumat, 08 Juni 2012

pertemuan 14 ( investasi dan penanaman modal )


Pertemuan 14
Investasi dan Penanaman Modal
1.     Investasi
Banyak factor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu Negara, beberapa di antaranya adalah :
1.      Prospek perekonomian di masa yang akan datang
2.      Keuntungan yang dicapai perusahaan
3.      Perubahan dan perkembangan teknologi
4.      Kestabilan perekonomian Negara
5.      Tingkat suku bunga
Investasi sendiri didalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan besar-kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda investasinya. Dengan kata lain, perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan presentase/jumlah yang jauh lebih besar.
2.     Penanaman Modal Dalam Negeri
Dari pelita ke pelita berikutnya, komposisi penanaman modal dalam negeri telah mengalami pergeseran prioritas. Jika pada pelita I dan II, industry kecil masih mendominasi, maka pada pelita – pelita berikutnya investasi dan penanaman modal ini mulai di arahkan pada usaha untuk :
1.      Memperkokoh struktur industry dalam negeri secara umum, dengan memprioritaskan industry yang mampu mengolah bahan baku, modal, serta penunjang.
2.      Prioritas juga di tujukan kepada industry agar mampu menciptakan mesin-mesin produksi sendiri.
3.      Di arahkan pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
4.      Dapat menyebar ke wilayah pulau jawa, agar pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

3.     Penanaman Modal Asing
Secara makro proses kemajuan ekonomi suatu Negara akan semakin lancer jika tingkat tabungan masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan di lakukan. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit, maka di perlukan peran sector swasta luar negeri/asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.
Salah satu ukuran untuk menjelaskan hal ini, dapat di gunakan model pertumbuhan ekonomi yang di kemukakan oleh Harrod - Domar dengan mengatakan bahwa :


g = s /k atau s = g x k, dimana :
g = laju pertumbuhan pendapatan nasional
s = singkat hubungan masyarakat
k = tingkat pertumbuhan capital output rasio
jadi jika di ketahui keinginan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 8%, sedangkan capital output rasionya adalah 2, maka tingkat tabungan masyarakat yang di butuhkan agar tidak terjadi gap haruslah sebesar 16%. Sehingga jika tabungan masyarakat hanya senilai 10%, maka masih di butuhkan sumber modal dari luar negeri sebesar kekurangannya, yakni sebesar 6%.
Referensi :
Buku Perekonomian Indonesia Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar