Review
PENGUKURAN
KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA
YASA DI DESA PENARUNGAN
Oleh
I
Made Agus Putrayasa
2.
Tinjauan Pustaka
Kinerja diartikan sebagai hasil
dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam
situasi tertentu. Berdasarkan S.K Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989,
kinerja adalah prestasi yang dicapai dalam sutu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik
efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (
Mulyadi, 2001 ). Penilaian kinerja menurut Yuwono ( 2002 ), adalah tindakan
penilaian yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang
ada dalam organisasi. Pengukuran kinerja konvensional dilakukan dengan
membandingkan kinerja aktual dan kinerja yang dianggarkan dengan biaya standar
sesuai dengan biaya dan karakteristik pusat pertanggungjawabannya. Pengukuran
kinerja konvensional ini, dapat berdasarkan pada Laporan Keuangan.
Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangat tergantung pada metode
atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
perusahaan. Perlu suatu alat ukur kinerja yang menunnjukan prestasi manajemen
sebenarnya dan merupakan suatu pengukuran kinerja yang dapat mengatasi
kelemahan – kelemahan pengukuran kinerja konvensional. Konsep pengukuran
kinerja kotempporer tersebut yakni konsep balanced
scorecard ( Sukardi, 2005 ).
a.
Perspektif Balance Scorecard
1.
Perspektif
Keuangan
Perspektif
keuangan menggambarkan konsekuensi dari tindakan ekonomi yang diambil pada
perspektif yang lainnya.
2.
Perspektif Pelanggan
Kepuasaan
pelanggan, sebagai salah satu ukur penilaian kinerja perspektif pelannggan,
sangat tergantung pada persepsi pelanggan. Jika apa yang diharapkan pelanggan
sesuai dengan kinerja yang diberikan, maka pelanggan akan terpuaskan.
3.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Kaplan
dan Norton membagi proses bisnis internal kedalam proses inovasi, operasi, dan
pelayanan purna jual.
4.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses
pembelajaran dan pertumbuhan bertujuan untuk mendorong perusahaan menjadi
organisasi belajar sekaligus dorongan pertumbuhannya. Unsur – unsurnya yang
menentukan kepuasan karyawan adalah kerja secara mental, ganjaran, kondisi
kerja, rekan kerja, dan kesesuaian kepribadian dan pekerjaan.
b. Metode
Penelitian
·
Rancangan
Penelitian
Tujuan koperasi
1. Memajukan
kesejahteraan anggota paa khususnya
2. Memajukan
kesejahteraan masyarakat pada umunya
Laporan Keuangan Pencapaian Rencana / Pelaksanaan ( Aktivitas )
Laporan Keuangan Pencapaian Rencana / Pelaksanaan ( Aktivitas )
Evaluasi balanced
scorecard
1. Perspektif
Keuangan
2. Perspektif
Pelanggan
3. Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan
4. Perspektif
Proses Bisnis Internal
Hasil Penilaian Kinerja Manajemen :
1. Rasio
Keuangan
2. Kepuasan
pelanggan
3. Tingkat
produktivitas dan retensi karyawan serta kepuasan karyawan
4. inovasi
Rencana Strategis di masa yang akan datang
·
populasi
dan sampel
1.
populasi
populasi
adalah wilayah umum yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiono, 2004 ).
2.
Sampel
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh populasi
tersebut. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah teknik quota sampling
yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri
tertentu sampai jumlah ( quota ) yang diinginkan ( Sugiono, 2004 ) yang
ddihitung menggunakan rumus slovin.
·
Instrumen
Penelitian
Untuk
mengukur penilaian kinerja dari perspektif balance
scorecard digunakan instrument penelitian berupa data laporan keuangan
serta kuesioner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar