Review
PENGUKURAN
KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA
YASA DI DESA PENARUNGAN
Oleh
I
Made Agus Putrayasa
3.
Hasil dan Pembahasan
a.
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas terhadap
kuesioner kepuasan pelanggan dilakukan terhadap 30 orang yang menjadi responden
awal dengan alat bantu SPSS 16.0. Hasil pengujian menunjukan bahwa 17
pertanyaan mengenai kepuasan pelanggan di Koperasi Mertha Yasa dinyatakan
valid. Koefisien korelasi yang diperoleh ada pada kisaran 0,386-0,913.
Kuesioner dapat dinyatakan valid karena nilai r yang dimiliki setiap
pertanyaannya lebih besar dari 0,30. Pengujian validitas terhadap kuesioner
kepuasan karyawan dilakukan terhadap 20 orang yang menjadi responden dengan
alat bantu SPSS 16.0. Hasil pengujian menunjukan bahwa 18 pertanyaan mengenai
kepuasan karyawan di Koperasi Mertha Yasa dinyatakan valid. Koefisien korelasi
yang diperoleh ada pada kisaran 0,432-0,911. Kuesioner dapat dinyatakan valid
karena nilai r yang dimiliki setiap pertanyaannya lebih besar dari 0,30.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Adapun koefisien Cronbach Alpha hasil pengolahan SPSS
16.0 untuk masing-masing kuesioner adalah Cronbach
Alpha untuk kuesioner kepuasan pelanggan : 0.866 dan Cronbach Alpha untuk kuesioner kepuasan karyawan : 0,883. Hasil uji
reliabilitas untuk masing-masing kuesioner menunjukan bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha berada di atas angka 0,70
yang berarti bahwa kuesioner tersebut dapat dipercaya dan digunakan untuk
penelitian.
b.
Penilaian Kinerja Manajemen Koperasi Mertha Yasa
1.
Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan
Berdasarkan hasil
penelitian bahwa dari rasio Likuiditas dari current
ratio, dan cash ratio dari tahun
2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 4% dan 2.2%. Current ratio pada tahun 2008 sebesar
153% menunjukan bahwa setiap Rp1,- kewajiban jangka pendeknya dijaminkan dengan
aktiva lancar sebesar Rp. 1.53,-. Rasio ini berarti bahwa kewajiban jangka
pendek sebesar Rp. 887.742.111,00 dijaminkan oleh aktiva lancar sebesar Rp.
1.362.097.934,00. Current ratio pada tahun
2009 sebesar 157% menunjukan bahwa setiap Rp1,- kewajiban jangka pendeknya
dijaminkan dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1.57,-. Rasio ini berarti bahwa
kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 1.039.843.252,00 dijaminkan oleh aktiva
lancar sebesar Rp. 1.630.809.589,00, dengan melihat rasio likuiditas ini
koperasi dikatakan berada dalam kondisi likwid (lancar).
Rasio struktur modal
dan solvabilitas yang diukur menggunakan perbandingan antara total utang
terhadap ekuitas dan utang jangka panjang terhadap ekuitas menunjukan rasio
pada tahun 2008 sebesar 2.37 dan 0.18 serta tahun 2009 sebesar 2.21 dan 0.18.
Rasio total utang terhadap ekuitas pada tahun 2009 sebesar 2.21 mengindikasikan
bahwa untuk tiap-tiap Rp. 1,- pendanaan ekuitas, terdapat 2.21 pendanaan dari
kreditur. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2009 sebesar
0.18 mengindikasikan bahwa terdapat Rp. 0.18,- pendanaan jangka panjang dari
kreditor untuk tiap Rp. 1,- pendanaan ekuitas.
Rasio profitabiitas
yang diukur dengan rasio net profit
margin pada tahun 2008 sebesar 40% dan tahun 2009 sebesar 35%, ini
mengindikasikan bahwa Koperasi telah mampu menghasilkan SHU antara 35% sampai
dengan 40% walaupun tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 4% jika dibandingkan
dengan tahun 2008. Rasio operating yang menggambarkan perbandingan antara biaya
operasi dan pendapatan pada tahun 2008 sebesar 61% dan tahun 2009 sebesar 66%
atau mengalami kenaikan sebesar 5%. Return
on asset pada tahun 2008 sebesar 8.69% dan tahun 2009 sebesar 7.79% atau
mengalami penurunan sebesar 0.9%. Analisis profitabilitas koperasi
mengindikasikan bahwa kinerja koperasi sudah baik halini diketahui dengan
membandingkan rasio tersebut diatas dengan jenis usaha yaaang sejenis yakni
koperasi giri sari sedana serta koperasi bayu adi sedana yang beralamat di Desa
Penarungan. Rasio pertumbuhan yang diukur menggunakan rasio pertumbuhan
pendapatan, rasio pertmbuhan laba bersih serta rasio pertumbuhan biaya operasi
menunjukan pada tahun 2008 sebesar 35%, 32%, 34% dan tahun 2009 21%,8% dan 31%.
2.
Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan
Koperasi
Mertha Yasa
Hasil
Pengolahan data Kepuasan Pelanggan
No
|
Dimensi
|
Rentang Nilai
|
Kriteria
|
1
|
Bukti langsung
|
-0,30
|
Puas
|
2
|
Keandalan
|
-0,25
|
Puas
|
3
|
Daya Tanggap
|
-0,31
|
Puas
|
4
|
Jaminan/Kepastian
|
-0,26
|
Puas
|
5
|
Empaty
|
-0,22
|
Puas
|
|
Rata-rata
|
-0,27
|
Puas
|
3. Penilaian Kinerja Perspektif Proses
Bisnis Internal
Perspektif proses
bisnis internal di tujukan dengan adanya program tabungan masa depan, program
pemberian pinjaman lunak dengan memanfaatkan bantuan dana APBD dari kabupaten
Badung serta menjalin kerja sama kemitraan dengan pihak dealer sepeda motor dan
supplier kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan para anggota koperasi.
4. Penilaian Kinerja Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Koperasi
Mertha Yasa
Hasil
pengolahan dan Kepuasan karyawan
No.
|
Dimensi
|
Rentang Nilai
|
Kriteria
|
1.
|
Kerja secara mental
|
-0,28
|
Puas
|
2.
|
Ganjaran
|
-0,34
|
Cukup Puas
|
3.
|
Kondisi Kerja
|
-0,30
|
Puas
|
4.
|
Rekan Kerja
|
-0,32
|
Puas
|
5.
|
Kesesuaian Kepribadian dengan
pekerjaan
|
-0,36
|
Cukup Puas
|
|
Rata - rata
|
-0,32
|
Puas
|
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Bahwa hasil penelitian kinerja Koperasi Mertha Yasa
dengan menerapkan empat perspektif balanced
scorecard yang ditinjau dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif proses bisnis internal
adalah baik.
Saran
Kinerja Koperasi Mertha Yasa adalah baik, oleh
karena itu perlu dipertahankan kinerja yang sekarang untuk dimasa yang akan
datang agar mampu bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar