Minggu, 06 Januari 2013

review jurnal ekonomi koperasi 5


Review
PENGUKURAN KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA YASA DI DESA PENARUNGAN
Oleh
I Made Agus Putrayasa

2. Tinjauan Pustaka
Kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Berdasarkan S.K Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989, kinerja adalah prestasi yang dicapai dalam sutu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya ( Mulyadi, 2001 ). Penilaian kinerja menurut Yuwono ( 2002 ), adalah tindakan penilaian yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam organisasi. Pengukuran kinerja konvensional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dan kinerja yang dianggarkan dengan biaya standar sesuai dengan biaya dan karakteristik pusat pertanggungjawabannya. Pengukuran kinerja konvensional ini, dapat berdasarkan pada Laporan Keuangan.

Pengukuran berdasarkan rasio  keuangan ini sangat tergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Perlu suatu alat ukur kinerja yang menunnjukan prestasi manajemen sebenarnya dan merupakan suatu pengukuran kinerja yang dapat mengatasi kelemahan – kelemahan pengukuran kinerja konvensional. Konsep pengukuran kinerja kotempporer tersebut yakni konsep balanced scorecard ( Sukardi, 2005 ).

a.      Perspektif  Balance Scorecard
1.      Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan menggambarkan konsekuensi dari tindakan ekonomi yang diambil pada perspektif yang lainnya.
2.      Perspektif  Pelanggan
Kepuasaan pelanggan, sebagai salah satu ukur penilaian kinerja perspektif pelannggan, sangat tergantung pada persepsi pelanggan. Jika apa yang diharapkan pelanggan sesuai dengan kinerja yang diberikan, maka pelanggan akan terpuaskan.
3.      Perspektif  Proses Bisnis Internal
Kaplan dan Norton membagi proses bisnis internal kedalam proses inovasi, operasi, dan pelayanan purna jual.
4.      Perspektif  Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses pembelajaran dan pertumbuhan bertujuan untuk mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar sekaligus dorongan pertumbuhannya. Unsur – unsurnya yang menentukan kepuasan karyawan adalah kerja secara mental, ganjaran, kondisi kerja, rekan kerja, dan kesesuaian kepribadian dan pekerjaan.
b.    Metode Penelitian
·         Rancangan Penelitian
Tujuan koperasi
1.       Memajukan kesejahteraan anggota paa khususnya
2.       Memajukan kesejahteraan masyarakat pada umunya
Laporan Keuangan Pencapaian Rencana / Pelaksanaan ( Aktivitas )
Evaluasi balanced scorecard
1.       Perspektif Keuangan
2.       Perspektif Pelanggan
3.       Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
4.       Perspektif Proses Bisnis Internal

Hasil Penilaian Kinerja Manajemen :
1.       Rasio Keuangan
2.       Kepuasan pelanggan
3.       Tingkat produktivitas dan retensi karyawan serta kepuasan karyawan
4.       inovasi
Rencana Strategis di masa yang akan datang
·         populasi dan sampel
1.      populasi
populasi adalah wilayah umum yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiono, 2004 ).
2.      Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh populasi tersebut. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah teknik quota sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah ( quota ) yang diinginkan ( Sugiono, 2004 ) yang ddihitung menggunakan rumus slovin.
·         Instrumen Penelitian
Untuk mengukur penilaian kinerja dari perspektif balance scorecard digunakan instrument penelitian berupa data laporan keuangan serta kuesioner.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar