Minggu, 06 Januari 2013

review jurnal ekonomi koperasi 6


Review
PENGUKURAN KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA YASA DI DESA PENARUNGAN
Oleh
I Made Agus Putrayasa

3. Hasil dan Pembahasan
a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas terhadap kuesioner kepuasan pelanggan dilakukan terhadap 30 orang yang menjadi responden awal dengan alat bantu SPSS 16.0. Hasil pengujian menunjukan bahwa 17 pertanyaan mengenai kepuasan pelanggan di Koperasi Mertha Yasa dinyatakan valid. Koefisien korelasi yang diperoleh ada pada kisaran 0,386-0,913. Kuesioner dapat dinyatakan valid karena nilai r yang dimiliki setiap pertanyaannya lebih besar dari 0,30. Pengujian validitas terhadap kuesioner kepuasan karyawan dilakukan terhadap 20 orang yang menjadi responden dengan alat bantu SPSS 16.0. Hasil pengujian menunjukan bahwa 18 pertanyaan mengenai kepuasan karyawan di Koperasi Mertha Yasa dinyatakan valid. Koefisien korelasi yang diperoleh ada pada kisaran 0,432-0,911. Kuesioner dapat dinyatakan valid karena nilai r yang dimiliki setiap pertanyaannya lebih besar dari 0,30. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Adapun koefisien Cronbach Alpha hasil pengolahan SPSS 16.0 untuk masing-masing kuesioner adalah Cronbach Alpha untuk kuesioner kepuasan pelanggan : 0.866 dan Cronbach Alpha untuk kuesioner kepuasan karyawan : 0,883. Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing kuesioner menunjukan bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha berada di atas angka 0,70 yang berarti bahwa kuesioner tersebut dapat dipercaya dan digunakan untuk penelitian.
b. Penilaian Kinerja Manajemen Koperasi Mertha Yasa
1. Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari rasio Likuiditas dari current ratio, dan cash ratio dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 4% dan 2.2%. Current ratio pada tahun 2008 sebesar 153% menunjukan bahwa setiap Rp1,- kewajiban jangka pendeknya dijaminkan dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1.53,-. Rasio ini berarti bahwa kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 887.742.111,00 dijaminkan oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1.362.097.934,00. Current ratio pada tahun 2009 sebesar 157% menunjukan bahwa setiap Rp1,- kewajiban jangka pendeknya dijaminkan dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1.57,-. Rasio ini berarti bahwa kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 1.039.843.252,00 dijaminkan oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1.630.809.589,00, dengan melihat rasio likuiditas ini koperasi dikatakan berada dalam kondisi likwid (lancar).
Rasio struktur modal dan solvabilitas yang diukur menggunakan perbandingan antara total utang terhadap ekuitas dan utang jangka panjang terhadap ekuitas menunjukan rasio pada tahun 2008 sebesar 2.37 dan 0.18 serta tahun 2009 sebesar 2.21 dan 0.18. Rasio total utang terhadap ekuitas pada tahun 2009 sebesar 2.21 mengindikasikan bahwa untuk tiap-tiap Rp. 1,- pendanaan ekuitas, terdapat 2.21 pendanaan dari kreditur. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2009 sebesar 0.18 mengindikasikan bahwa terdapat Rp. 0.18,- pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk tiap Rp. 1,- pendanaan ekuitas.
Rasio profitabiitas yang diukur dengan rasio net profit margin pada tahun 2008 sebesar 40% dan tahun 2009 sebesar 35%, ini mengindikasikan bahwa Koperasi telah mampu menghasilkan SHU antara 35% sampai dengan 40% walaupun tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 4% jika dibandingkan dengan tahun 2008. Rasio operating yang menggambarkan perbandingan antara biaya operasi dan pendapatan pada tahun 2008 sebesar 61% dan tahun 2009 sebesar 66% atau mengalami kenaikan sebesar 5%. Return on asset pada tahun 2008 sebesar 8.69% dan tahun 2009 sebesar 7.79% atau mengalami penurunan sebesar 0.9%. Analisis profitabilitas koperasi mengindikasikan bahwa kinerja koperasi sudah baik halini diketahui dengan membandingkan rasio tersebut diatas dengan jenis usaha yaaang sejenis yakni koperasi giri sari sedana serta koperasi bayu adi sedana yang beralamat di Desa Penarungan. Rasio pertumbuhan yang diukur menggunakan rasio pertumbuhan pendapatan, rasio pertmbuhan laba bersih serta rasio pertumbuhan biaya operasi menunjukan pada tahun 2008 sebesar 35%, 32%, 34% dan tahun 2009 21%,8% dan 31%.
2. Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan
Koperasi Mertha Yasa
Hasil Pengolahan data Kepuasan Pelanggan
No
Dimensi
Rentang Nilai
Kriteria
1
Bukti langsung
-0,30
Puas
2
Keandalan
-0,25
Puas
3
Daya Tanggap
-0,31
Puas
4
Jaminan/Kepastian
-0,26
Puas
5
Empaty
-0,22
Puas

Rata-rata
-0,27
Puas

            3. Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal di tujukan dengan adanya program tabungan masa depan, program pemberian pinjaman lunak dengan memanfaatkan bantuan dana APBD dari kabupaten Badung serta menjalin kerja sama kemitraan dengan pihak dealer sepeda motor dan supplier kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan para anggota koperasi.
            4. Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Koperasi Mertha Yasa
Hasil pengolahan dan Kepuasan karyawan
No.
Dimensi
Rentang Nilai
Kriteria
1.
Kerja secara mental
-0,28
Puas
2.
Ganjaran
-0,34
Cukup Puas
3.
Kondisi Kerja
-0,30
Puas
4.
Rekan Kerja
-0,32
Puas
5.
Kesesuaian Kepribadian dengan pekerjaan
-0,36
Cukup Puas

Rata - rata
-0,32
Puas

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Bahwa hasil penelitian kinerja Koperasi Mertha Yasa dengan menerapkan empat perspektif balanced scorecard yang ditinjau dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif proses bisnis internal adalah baik.
Saran
Kinerja Koperasi Mertha Yasa adalah baik, oleh karena itu perlu dipertahankan kinerja yang sekarang untuk dimasa yang akan datang agar mampu bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar